Di Anggap Pilkades Curang, Massa Gruduk Kantor Desa Tobongjaya


       Massa Berunjukrasa Sebagai Buntut         Kecurangan Pilkades Pada Kamis Malam 

TASIKMALAYA,WIP — Ratusan warga Desa Tobingjaya, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengeruduk kantor desa Tobingjaya, Kamis (14/9/2021) Malam. Mereka menuntut diulangnya pencoblosan di Dusun Cihahur Kampung Cimintar yang berlangsung pada siang hari sebelumnya.
Massa mengawali aksinya dengan berkonvoi mengunakan kendaran roda dua lalu berkumpul dihalaman kantor desa dan sebagian perwakilan memasuki ruangaan Gedung Auala Kantor Desa untuk menyampaikan aspirasinya kepada ketua pelaksana pilkades Tobongjaya, Rahmat. Namun sayangnya permintaan dari para relawan no urut satu itu tidak kabulkan oleh panitia pilkades, dan akhirnaya hasil kesepatan ketua bersama muspika, suara dari TPS Cihaur akhirnya di hitung ulang kembali yang disakikan oleh panitia pilkades, keamanan TNI Polri dan Muspika Kec.Cipatujah hingga tengah malam untuk menyaksikan perhitungan ulang suara.

Koordinator aksi, Bapak Caca Mahudin bersama Bapak Iting, kepada awak media mengatakan, masa merasa kecewa dengan hasil pelaksanaan pilkades yang dianggap sarat kecurangan. Terlebih adanya perbedaan antara jumlah pemilih yang memilih dan hasil penghitungan surat suara seeta Money Politik (Politik uang). "Indikasi kecurangannya telah ada. Seperti dari jumlah daftar hadir yang ada. Namun setelah dihitung ada perbedaan surat suara. Kami minta agar pencoblosan diulang," Ujar Bapak Caca.
Dalam pemilihan dan pemungutan suara yang berlangsung pada Kamis (14/9/2023), ada empat calon kepala desa yang bertarung, yaitu Sukimat, S.Pd, nomor urut 1 dengan perolehan suara 1.116; Dedi Rohmatandi, S.Ag, no urut 2 1.162, Awan Rusdiawandi, 80 urut 3, dan Dadang Siswandar dengan perolehan 60 suara.  
Sebelumnya perwakilan masa juga melayangkan nota protes berisi penolakan hasil pemilihan dan pemungutan suara kepada panitia pilkades, kepolisian, dan Camat Cipatujah. Nota protes tersebut sekaligus meminta digelarnya pemilihan ulang di TPS dusun Cihaur. 

Sementara itu hingga aksi berakhir, massa harus menahan kecewa karena tidak disetejui permintaan warga dan relawan bersatu dari no urut satu. Massa akhirnya membubarkan diri dan mengancam akan melanjutkan aksinya jika Kepala Desa terpilih tidak amanah dalam menjalankan tugasnya dikemduan hari. Tegas Bapak Caca Mahudin.
                     (S.Ade Hardi)




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel